Aljabar Boolean
Suatu bentuk variabel biner dapat bernilai 0 atau1. Suatu fungsi bolean adalah suatu pernyataan yang dibentuk dengan variabel-variabel biner, operator AND, OR, NOT, tanda kurung, dan sama dengan. Untuk nilai-nilai variabel yang diketahui, fungsi itu dapat bernilai 0 atau 1. Dalam aljabar boolen digunakan dua konstanta yaitu logika 1 dan logika 0. Kedua konstanta tersebut bila diterapkan dalam rangkaian logika akan berupa taraf tegangan. Yakni taraf tegangan rendah dan taraf tegangan tinggi.
Jika taraf tegangan tinggi dinyatakan dengan logika 1 dan taraf tegangan rendah dinyatakan dengan 0, maka disebut dengan penerapan logika positif. Jika taraf tegangan tinggi dinyatakan dengan logika 0 dan taraf tegangan rendah dinyatakan dengan 1, maka disebut dengan penerapan logika negatif. Teori-teori aljabar boolean ini merupakan aturan-aturan dasar hubungan antara variable-variabel boolean. Aturan ini digunakan untuk memanipulasi dan menyederhanakan suatu rangkaian logika ke dalam bentuk yang bervariasi.
Suatu bentuk variabel biner dapat bernilai 0 atau1. Suatu fungsi bolean adalah suatu pernyataan yang dibentuk dengan variabel-variabel biner, operator AND, OR, NOT, tanda kurung, dan sama dengan. Untuk nilai-nilai variabel yang diketahui, fungsi itu dapat bernilai 0 atau 1. Dalam aljabar boolen digunakan dua konstanta yaitu logika 1 dan logika 0. Kedua konstanta tersebut bila diterapkan dalam rangkaian logika akan berupa taraf tegangan. Yakni taraf tegangan rendah dan taraf tegangan tinggi.
Jika taraf tegangan tinggi dinyatakan dengan logika 1 dan taraf tegangan rendah dinyatakan dengan 0, maka disebut dengan penerapan logika positif. Jika taraf tegangan tinggi dinyatakan dengan logika 0 dan taraf tegangan rendah dinyatakan dengan 1, maka disebut dengan penerapan logika negatif. Teori-teori aljabar boolean ini merupakan aturan-aturan dasar hubungan antara variable-variabel boolean. Aturan ini digunakan untuk memanipulasi dan menyederhanakan suatu rangkaian logika ke dalam bentuk yang bervariasi.
Theorema Aljabar Boolean
Dalam aljabar Boolean ada beberapa theorema yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Aturan distributive mempunyai dua theorema
Kebenaran dari theorema diatas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Ruas kanan memiliki hasil sama dengan ruas kiri. Maka theorema distributive kedua terbukti BENAR.
Tugas Tambahan
Y = ((AB)’ + CD)’ + (ACD’)’
= ((AB)’)’.(CD)’ + A’ + C’ + (D’)’
= AB .( C’ + D’) + A’ + C’ + D
= ABC’ + ABD’ + A’ + C’ + D
= ABC’ + C’ + ABD’ + D + A'
= C’ + D + AB + A’
a. Tabel kebenaran sebelum disederhanakan.
- X . (Y + Z) = (X . Y) + (X . Z)
Karena ruas kanan hasilnya sama seperti ruas kiri, maka theorema distributive pertama terbukti BENAR.
2. X + (Y . Z) = (X + Y) . (X + Z)
Kebenaran dari theorema diatas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
1. W = (AB)' + (A + C)'
Langkah Penyederhanaan dapat dilihat di bawah ini :
W = (AB)' + (A+C)'
= (A' + B') + (A' . C')
= A' + (A' . C') + B'
= A' (1 + C') + B'
= A'(1) + B'
= A' + B'
= (A . B)'
a. Tabel kebenaran sebelum disederhanakan.
W = (AB)' + (A+C)'
= (A' + B') + (A' . C')
= A' + (A' . C') + B'
= A' (1 + C') + B'
= A'(1) + B'
= A' + B'
= (A . B)'
Langkah Penyederhanaan dapat dilihat di bawah ini :
Y = ((AB)’ + CD)’ + (ACD’)’
= ((AB)’)’.(CD)’ + A’ + C’ + (D’)’
= AB .( C’ + D’) + A’ + C’ + D
= ABC’ + ABD’ + A’ + C’ + D
= ABC’ + C’ + ABD’ + D + A'
= C’ + D + AB + A’
a. Tabel kebenaran sebelum disederhanakan.
No comments:
Post a Comment